DAUN JATI SEBAGAI OBAT GULA DIABETES

 

DAUN JATI SEBAGAI OBAT GULA DIABETES

Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan ciri-ciri berupa tingginya kadar gula (glukosa) darah. Glukosa merupakan sumber energy utama bagi sel tubuh manusia. Namun Glukosa yang menumpuk dalam darah yang akibat dari tidak diserap sel tubuh dengan baik, dapat timbul berbagai komplikasi yang membahayakan nyawa penderita. Kadar gula dalam darah dikendalikan oleh hormon insulin yang diproduksi oleh hormone pancreas, yaitu organ yang terletak di belakang lambung. Pada penderita diabetes, pancreas tidak mampu memproduksi insulin sesuai kebutuhan tubuh. Tanpa insulin sel-sel tubuh tidak dapat menyera dan mengolah glukosa menjadi energy.

Secara umum terdapat beberapa perawatan atau pengobatan yang dilakukan untuk penderita diabetes, Terapi Insulin, Obat Diabetes, Pola Makan Sehat dan Olahraga Teratur, Pengobatan Pelengkap (Alternatif).

Pada umumnya pengobatan pelengkap terdiri dari menggunakan bahan-bahan alami tradisional, seperti ginseng, kayu manis dan daun insulin. Selain bahan-bahan disamping terdapat juga pengobatan alternatif yang menggunakan Daun Jati sebagai obat tradisional dalam mengobati penyakit diabetes / gula.

Daun jati memang banyak dikenal sebagai pilihan untuk beberapa obat tradisional, namun untuk sebagai pengobatan terhadap penyakit gula belum terdapat banyak keterangan, keterangan yang muncul kebanyakan hanya berupa kata-kata dari mulut ke mulut masyarakat terutama masyarakat pedesaan.

Dalam masyarakat tersebut dikenal bahwa daun jati yang digunakan untuk pengobatan penyakit gula adalah daun jati yang masih muda atau masyarakat menyebutnya Jompong. Mereka mempercayai daun jompong tersebut sebagai obat herbal dalam menyembuhkan penyakit gula maupun mencegah terjadinya penyakit gula. Dalam pengobatannya mereka merubah daun jompong tersebut menjadi sebuah minuman hangat seperti teh dan meminumnya setiap 2 atau 3 kali dalam sehari dimana pagi sebelum beraktifitas maupun malam sebelum tidur. Ketika hendak meminumnya para masyarakat berpesan untuk meminum ketika dalam kondisi sedang tidak meminum atau mengkonsumsi obat-obatan.