BE-Jack
Be-Jack
Identik dengan sifat cerdas, berpemahaman luas, tenang,
berpikiran kritis, ber etika dan moralitas. Orang bijak merupakan orang biasa
pada umumnya, hanya yang membedakan antara orang pada umumnya adalah pada
sikap-sikap kesehariannya yang umumnya mengajak dan membuat makna bagi
kehidupan pribadi dan sekitarnya, dalam artian disadari atau tidaknya. Menjadi
bijak bukan berarti terus menerus benar, bijak berarti dapat memahami diri
sendiri dan mau memahami orang lain dan lingkungannya dengan segala
kekurangannya, sehingga tahu dan sadar bahwa tidak ada yang sempurna akan
perkara yang berasal dari dirinya serta perkara yang ada di lingkungan
hidupnya. Oleh itu akan banyak timbul gagasan dan pertanyaan serta dialog antar
satu orang dengan dirinya sendiri dan orang lain yang tidak didasari rasa
benci, akan tetapi di dasarkan pada rasa peduli, empati dan perhatian untuk
kemudian bersama maju dengan visi gagasan yang lebih baik.
Mengapa begitu
perlu untuk belajar menjadi bijak ?. lalu kenapa tidak memilih untuk menjadi
bijak ?. Jika menjadi bijak membuat kita dapat memahami arah masalah yang ada,
memahami maksud dan tujuan di balik suatu peristiwa, tidak mudah untuk digiring
opininya, tidak mudah dimanfaatkan orangnya. Jika menjadi bijak berarti menjadi
orang merdeka dan dapat melihat mana yang terbaik untuk diri sendiri serta
masyarakat sehingga menghasilkan kualitas masyarakat yang unggul. Jika menjadi
bijak berarti mencintai diri sendiri dan menjadi diri apa adanya dengan
kekurangannya. lantas kenapa tidak mau untuk menjadi bijak.
Bijak bukan sifat yang dapat muncul dan hadir secara
tiba-tiba dalam diri pribadi, perlu waktu dan tahapan yang tidak mudah untuk
menjadi bijak, layaknya pohon padi yang semula berassal dari sebuah biji
kemudian dengan diperolehnya nutrisi dari pupuk yang cukup serta dijaganya
lingkungan dari tumbuhan gulma, maka padi akan tumbuh dan siap untuk dipanen. Begitu
pula menjadi bijak, bukan berarti jalan yang dilewati akan mudah, akan selalu
terarah. Perlu keteladanan yang luar biasa untuk belajar menjadi bijak, dengan
hasil akhir bahwa belajar menjadi bijak tidak akan memiliki akhir.
Tidak akan ada akhir bagi orang-orang yang belajar,
pengetahuan akan berkembang diikuti dengan perkembangan kehidupan, entah
peradaban yang memunculkan suatu pengetahuan atau pengetahuan yang mengubah
peradaban. Pengetahuan dan peradaban merupakan dua hal yang mudah dibedakan
namun tidak dapat dipisahkan. Sehingga akhir untuk belajar menjadi bijak tidak
akan berakhir. Sikap bijak perlu untuk selalu dilatih dengan menambah
pengetahuan, belajar mengenai peradaban, mengambil makna dibalik kehidupan,
melakukan introspeksi terhadap diri sendiri, menyendirikan diri dari keramaian
untuk berintrospeksi dan kembali kepada masyarakat untuk kembali menata
kehidupan.
Komentar
Posting Komentar